saya pernah merasa marah
waktu saya merasa, semua orang mengkhianati saya
saya merasa kecewa, karena saya pikir, mereka lupa pada janji-janji mereka yang katanya akan selalu ada di samping saya
saat saya rapuh, dan butuh sandaran, butuh ada yang disamping saya,
mereka tertawa, dan larut dalam bahagia, dan seketika, mereka seolah-olah tidak ingat pernah membuat janji pada saya
saya berdiri, sendiri, dan berharap, mereka menganggap saya ada
saya tersenyum pada mereka, dan mereka mungkin bahkan tidak melihat saya
saya hanya bisa kembali bekerja sendiri, berusaha lupa bahwa mereka perna berjanji untuk tidak meninggalkan sendirian, dan menyadari, hidup ternyata tidak seindah mimpi
saya baru tahu, bagaimana rasanya
dikhianati, dan dibiarkan berusaha sendiri, dibiarkan sakit sendirisaya berfikir, sepertinya saya yang salah.
saya yang menggantungkan diri saya kepada mereka. saya tidak seharusnya berharap pada janji-janji mereka.
yang ada, saya cuma dapat sakit hati saja. dan bahkan mereka tidak tahu, saya pernah sakit hati.
lalu, saat itu, saya tidak tahu, harus apa saya?
saya pikir, saya harus kuat menghadapinya, sendirian, dan saya akan teruskan sendirian, tanpa orang-orang di samping saya.
saya tanpa dukungan, tanpa penyemangat, tanpa tempat saling bersandar, tapi saya paksa, saya harus bisa sendirian
dan sejak saat itu saya selalu berfikir negatif tentang janji untuk tetap saling mendukung, untuk tetap ada di samping saya
saya sudah pernah dikhianati, dan saya sudah siap, untuk menerima bahwa janji-janji itu tidak ada yang nyata
saya menutup hati, dan saya selalu berfikir,
saya bisa sendirian. saya kuat. saya tidak butuh janji-janji orangsaya lakukan ini, karena tidak mau lagi banyak berharap, tidak mau lagi hatinya tersakiti. saya
lelah begitu.
saya takut untuk terlihat bodoh, karena saya menggantungkan diri saya pada, janji, yang saya, entahlah, saya pikir mereka tidak bisa menepati
sampai suatu hari,
saya tahu arti dari sebuah janji.saya tahu, bahwa janji adalah ucapan sakral, yang tidak bisa orang seenaknya bagikan cuma-cuma
saya mengerti, janji itu adalah kesungguhan
dan saya jujur terkejut, saat ada orang yang benar2 melakukan janjinya, untuk ada di samping saya, mendukung saya
saat ada orang-orang yang tetap membantu saya walau bagaimanapun, karena mereka telah berjanji pada saya
saya sadar, saya tidak bisa selalu tidak percaya pada orang lain, hanya karena saya pernah dikhianati dan saya takut sakit hati lagi
saya tahu, saya harus mulai belajar percaya, dan mulai membuka hati, untuk janji-janji orang kepada saya
dan pada akhirnya, saya tahu yang saya lakukan benar,
saya percaya pada sebuah janji,
karena bagi saya, janji adalah mutlak sesuatu yang harus dilunasi, dan buat saya, janji tidak bisa tidak dilakukan,
saya mengerti apa makna sebenarnya dari sebuah janji, dan betapa berartinya janji untuk seseorang
mereka menyadarkan saya, bahwa janji adalah sesuatu yang mungkin dan memang seharusnya ditepati
dan saya sekarang tidak lagi takut pada janji seperti itu dari orang-orang.
saya tidak berharap dan bergantung pada janji-janji itu,
saya hanya
percaya , pasti ada yang akan tetap memenuhi janji-janji itu pada saya
akan selalu ada orang-orang di samping saya
saya percaya, pada janji mereka