Saya pernah baca sebuah cerita, yang 'ngena' buat saya. Cerita ini saya baca dari buku INTISARI, terbitan tahun 2004an, di bagian lentera. Saya ngga hafal-hafal banget, siih. Tapi akan saya usahain ceritanya semirip mungkin. intinya sama kook. Maaf kalau ini kesannya hiperbolis. kan saya ngga hafal2 amaat. hehehe
ada seorang pemuda, yang, biasa saja. Ia tidak terlalu tampan, tidak juga jelek. Ia tidak begitu pintar dan menonjol di kelasnya, tidak juga bodoh. pokoknya, dia, biasa saja. Pemuda pada umumnya. Yang baik, ramah, dan biasa saja.
Suatu hari, dia jatuh cinta. Pada seorang gadis, seorang kasir di sebuah toko CD dan kaset di dekat rumahnya. Ia tidak tahu kenapa, tapi memang cinta bisa datang kapan saja, kan. Ia cinta gadis itu.
Tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa. Ia terlalu diam, untuk mengisyaratkan ada sesuatu yang ia rasakan kepada gadis itu. Ia hanya diam dan menyimpan perasaannya. Dia sering pergi ke sebuah cafe kecil di sebelah toko kaset si gadis itu, hanya untuk duduk melihat gadis itu bekerja. Melihat gadis itu tersenyum menyapa pelanggan, gerakannya yang cekatan, dan ucapan terimakasihnya yang tulus. Ia cinta gadis itu. Saat ia mulai berani, ia mulai datang ke toko kaset tempat gadis itu bekerja. Yang ia lakukan setiap hari, hanyalah berdiri di rak-rak pajangan kaset, berpura-pura mengamati, padahal ia sedang memandang si gadis itu, senyumnya dan tulusnya. lalu yang ia lakukan berikutnya, adalah mengambil satu kaset, secara acak, lalu mebawanya ke kasir. Dan ia senang, melihat si gadis tersenyum menyambutnya, dan ramah padanya. Si gadis lalu membungkus kasetnya, ia membayarnya, tersenyum, lalu pulang. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada gadis itu. Tanpa pernah bertanya siapa namanya. Tanpa pernah mengisyaratkan ia suka si gadis itu. Dan kaset-kaset itu, hanya ia tumpuk di sudut kamarnya, tanpa pernah ia buka. Baginya, ini cukup. Bisa melihat senyum si gadis itu untuknya, dan mendengar si gadis itu mengucapkan terimakasih untuknya, baginya itu sudah cukup. Dan ia hanya melakukan itu, terus, setiap harinya. Tanpa mau berusaha lebih. Ia pikir, ini cukup.
Lalu sampai pada saatnya dia datang ke toko itu, dan mendapati si gadis itu tidak ada di tempatnya seperti biasa. Kata penjaga toko yang mengantikannya, ada berita duka. Si gadis itu meninggal, tadi pagi. Ia kaget. Bertanya pada si penjaga toko tadi, ia segera pergi ke rumah si gadis. Ia terpukul. Yang ia cintai sudah pergi. Dan dia harus mengerti. Dia harus berusaha melupakan. Dia merasa sakit, tapi, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi, kan. Dia hanya harus bisa, mencoba menerima semua.
Beberapa bulan setelah itu, dia mulai bisa menerima kenyataan. Dia masih tidak bisa melupakan gadis itu, tapi dia tahu, dia harus berusaha. Saat itu, dia akan pindah ke luar kota. Untuk melanjutkan studi nya, sekaligus berusaha melupakan si gadis itu. Saat ia mengemasi barang-barangnya, ia menemukan, tumpukan kaset2 yang dulu ia beli dari toko kaset si gadis itu. semuanya masih dibungkus rapi. Karena ia tidak pernah membukanya, ia tidak suka musik. lalu, karena ingin mengemasi barang2nya, ia akhirnya membuka kast2 itu dari pembungkusnya. Betapa terkejutnya ia, waktu membuka satu demi satu kaset-kaset yang ia beli. Di masing-masing kaset, ada sebuah catatan kecil. Dari gadis itu. Isinya : ' hai. boleh kita kenalan?' 'Namaku Amy, boleh kita kenalan?' dan beberapa puisi, dan catatan-catatan lain, yang isinya kurang lebih sama : si gadis itu tertarik, dan suka padanya.
Dia hanya bisa terdiam. Tapi, apaun yang dia lakukan, dia tidak bisa melakukan apa-apa, kan. Dia benar-benar hanya bisa bingung, dan diam
when you really want love, you'll find it waiting for you
saya tidak tahu kenapa, tapi saya suka sekali quote itu. menginspirasi saya. aaah, banyak ya rupanya yang mengispirasi saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar