saya mencoba menganalogikan hidup dengan gambar.
Hidup itu ibaratnya seperti selembar kertas gambar, ukuran Anol, yang tiap hari nambah duakalilipatnya. Cerita-cerita hidup kita, perasaan kita, itu adalah warna, yang nantinya bakalan ada, bikin suatu kombinasi dan pola tertentu, di kertas gambar itu. Yang mau nggambar, siapa? Ya kita ini, lah, dengan tangan kita dibimbing sama Allah untuk membuat gambar kaya apa yang udah ditentukan oleh Nya. Terus, gambar itu siapa yang liat?? Semuanya yang peduli akan gambar itu. Kita juga. Mau bagus, mau jelek, mau aneh, mau artistik, pandangan-pandangan kaya gitu itu kita sendiri yang liat, kita sendiri yang nilai. Terserah orang lain mau mencela sejelek apa gambar hidup kita, kita harus mensyukurinya, kan itu hidup kita! Kita yang menggambar, lho. Kita yang megang kuas, yang milih warna, yang bikin sketsa, yang nyampur cat sama minyak, kita yang menggoreskan kuas tadi, kita yang mencoba menggambar hidup kita, mau jadi apa gambarnya.Misalnya kita mau gambar rumah, dua lantai, ada garasinya, ada tamannya, ada pagarnya. Mulailah kita gambar, mulai dari tembok utamanya. Lantai dua nya. Atepnya. Jendelanya. Garasinya. Tamannya, ditambah kolam dan bunga-bungaan. Terus, pagernya. *(Mav buat anak2 SAPPK ato FSRD, ato siapapun yang lebih tau ttg tata cara menggambar yg benar, ini terkesan ngaco ya,hehe) Nah, kita berusaha, kan, buat nggambar sebuah rumah!! Mau nanti pada akhirnya ternyata Allah mengaturnya buat jadi sebuah RumahSangatSsederhanaSekaliSumpah!, dindingnya anyaman bambu, atepnya anyaman daun kelapa,ato apapun, ya, memang itulah jalannya. Mau orang mencibir kaya apa, terserah. Itu RSSSS kita, tetep rumah buat kita, dan tetep sama, kok, kehangatannya, kesederhanaannya, keindahannya. Kalau tentang penilaian itu, kita sendiri yang bikin,kan.
Aplikasinya ke hidup, sama kok. Contoh yang kecil aja, deh. Kita mau dan pengen bgt, dapet nilai terbaik. Ya udah, kita usaha, belajar dong. Dateng terus pas kuliah, nyatet lengkap, nanya soal yg g bisa, belajar bareng, minta ajarin senior, ngerjain tutor, berdoa, dsb. Terus ujian. Dan allah memberi kita nilai, C. Terserah, mau orang bilang, 'ah, nilaimu kecil, ah,' ato apa, terserah, lah,,. Buatlah itu memang yang terbaik yang dikasi Allah buat kita,ya kan!! Penilaian bagus-engga nya itu juga kan kita sendiri yang bikin. Tapi, tetep, harus seimbang antara -tidak berkucil hati dan menyesali- sama berbangga diri dan berfikir udahlah, cukup segini.
Yang penting, inget, hidup itu luas, kok, teman. Masih ada bagian kertas gambar yang kosong. Coba aja lagi untuk menggambar ulang, mungkin dengan konsep ato kreativitas yang lebih bagus. Dan percaya, gambarmu itu adalah yang terbaik yang pernah kamu gambar!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar