Rabu, 20 Januari 2010

berantakan

di atas kasur saya ada tiga selimut yang kesemuanya tidal dilipat, ke-untel-untel tidak karuan, uli yang gatau kenapa posisi tidurnya gitu, bantal stroberi dan bantal2 lain yang sungguh tidak pas posisinya. Di kasur bawah ada laptop teronggok tidak jelas, handphone zte fren yang mati entah dimana chargernya, kabel lan dan kabel laptop berseliwrean sama sekali tidak rapih. Di karpet ada piring bekas saya makan bubur plus sendoknya, plastik kresek isi sampah plastik bubur tadi, gelas, botol ades setengah isi, koran kemarin, tissue yang entah kenapa bisa ada di situ, chickensoup konsumsi saya tadi malam, tas barusan saya pakai, kaos kaki, dan uprit. Di meja belajar saya, ada bunga mawar merah tergeletak begitu saja, kertas perwalian, gulungan tali rafia, sisa-sisa guntingan kertas dupleks, peniti dan jarum pentul, obat barusan, papanjalan, kalkulator.

Ah kamar saya berantakan ? Tidak cuman itu. HIDUP SAYA berantakan. Saya berlebihan. Boleh saya membela diri? Saya tidak melebih-lebihkan dan mendramatisir. Memang begitu kok adanya. IP saya mengecewakan. Persahabatan saya rasanya hampa . Orang yang sangat berarti sekali buat saya bahkan tidak lagi menyapa saya. Teman-teman saya entah kenapa tidak senyaman dulu .Kepanitiaan saya banyak yang tidak sepaham dengan pikiran saya. Belum lagi emosi saya yang akhir2 ini naik jadi tigakalilipat. Dan perubahan suasana hati saya yang drastis tiap harinya. Saya merasa tidak berguna. Saat semua sibuk dan melejit dengan hal-hal penting masing-masing, saya duduk diam dan ongkang-ongkang kaki sambil terus merasa sedih dan menggalau. Apa saja kerjaan saya sih? kenapa saya merasa begitu menganggur dan hanya ingin tiduran dan menulis atau membaca saja?

uuuh saya ingin kembali pada saat-saat saya sibuk. harus dengan detail membagi waktu dan memilih prioritas dan presentasi kinerja di masing2 pekerjaan. sok sibuk dengan lari kesana kesini dengan cepat mengkonsentrasikan diri sesuai perubahan kegiatan yang berlangsung cepat dan singkat. mencari celah agar kegiatan yang bentrok bisa dikerjakan bersamaan tanpa menghilangkan salah satunya. Menyamaratakan porsi seadil-adilnya. Bekerjasama dengan banyak orang di berbagai komunitas dan memahami perbedaan yang terjadi. Lalu akhirnya mengeluh karena terlalu lelah. Tapi memang saya saja yang manja. Saya nganggur pun mengeluh juga pada akhirnya.

boleh beri saya pekerjaan? karena kalau saya banyak menganggur, saya akan banyak melamun dan berfikir. Makin banyak berfikir, saya akan merasa sedih dengan kekurangan-kekurangan yang saya miliki. Makin merasa begitu, saya bisa-bisa makin stress dan error karena melankolis dan dramastis. Makin begitu, makin kacau pula tingkah dan emosi saya. Akhirnya, makin kacau lah hidup saya. *caricari kambinghitam untuk jadi penyebab kenapa hidup saya kacau. beuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar