Sabtu, 16 Januari 2010

bohong.

pagi ini saya terbangun di atas kasur, di kamar kosan saya, seperti biasa. Saat saya membuka mata, semua masih sama. gorden yang belum dibuka, kasur bawah yang tidak di sprei, tumpukan baju kotor yang akan masuk ke keranjang cuci, box berisi buku-buku dan catatan lama saya, lemari pada posisinya, lampu yang terlalu terang, selimut yang berantakan. Dan uli dalam dekapan saya. Merasakan nyaman satu sama lain

Bedanya, ada sesuatu yang aneh di hati saya dua hari terakhir ini. Saya merasa tidak tenang. Bukan gelisah, tapi galau. Ada yang mengacaukan kestabilan hati saya. Yang membuatnya tidak hanya senang dan sedih yang berganti setiap dua menit seperti dulu. Yang bukan menjadi rasa deg-degan dan kecewa yang naik turun seperti rollercoaster. Tapi ada yang lain di dalam sini. Ada kebohongan. Saya belajar membohongi diri sendiri. Saya belajar meyakinkan hati saya untuk merasa 'tidak', padahal sesungguhnya ia bilang 'ya ya ya sangat!'. Saya sering berakting. Saya jago kok. Saya sering selalu ceria, tertawa dan bercanda, merasa riang sepanjang waktu, tanpa orang tau kalau saya sesungguhnya menangis saat mereka melepaskan pandangan dari saya. Tapi buat saya, akting pada diri sendiri inilah yang paling susah. Membohongi diri sendiri. Sama seperti main petak umpet sendirian, saya menjadi yang bersembunyi sekaligus yang jaga. saya selalu bisa menemukan saya, bukan. Saya selalu tahu yang sebenarnya, secantik apapun kebohongan saya.

Lalu mengapa saya harus memaksakan berbohong pada diri sendiri? Karena saya butuh mengubah hati. Karena saya harus mengganti persepsi. Karena saya sudah lelah dengan perasaan ini. Saya suka, saya sayang, tapi saya tidak boleh. Maka saya meredam dan berusaha berfikir, tidak, saya tidak suka. Tapi saya selalu tahu saya sebenarnya suka. Tapi saya harus belajar memasukkan pikiran saya tidak suka. Aaah, saya harus keluar dari lingkaran ini. Dari berbohong pada diri sendiri. Saya belum menemukan cara lain untuk mengubah hati, tampaknya. maka inilah cara instant buat saya. Berakting. Berbohong.

Sayangnya, saya tiap hari bertemu dengannya. Dan berpapasan. Dan makan bareng. Dan menikmati tingkah konyolnya. Dan itu sungguh-sungguh membuat hati saya makin acakadul. Makin tidak bisa menyangkal fakta sesungguhnya. Makin tidak bisa membohongi diri sendiri. Makin membuat saya merasa sakit. Dan lelah. Dan hmm, mungkin itu yang membuat akhirnya saya merasa malass untuk bangkit dari kasur dan pergi. Karena tempat tujuan kemana saya pergi, adalah lokasi syuting untuk akting saya. Yang harus membuat saya bekerja keras berbohong pada diri sendiri, saat fakta-fakta punya pengaruh lebih besar.

saya mencoba sebisa saya. Setidaknya saya lalu menanamkan di pikiran saya, ini demi kebaikan saya. Tapi sopankah saya mengatasnamakan demi kebaikan saya, sementara ada bagian dari diri saya yang justru menjadi sakit karena ini? Saya tidak tahu salah atau benar yang saya lakukan. saya hanya tidak punya pilihan lain. saya mengawang-awang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar