Minggu, 17 Januari 2010

i am

Mereka tidak pernah lagi bicara. Bahkan saat memang sudah seharusnya terjadi dialog antar keduanya. Hanya ada perintah. dan anggukan tanda mengerti. Itupun hanya karena alasan profesionalitas. Hubungan pekerjaan. Selebihnya, mereka benar benar saling diam.
Sudah hampir sebulan mereka begitu. Tanpa komunikasi, tanpa ada rasa ingin saling mengerti. Orang-orang merasa sesuatu terjadi antara mereka berdua. Tapi mereka menjawab dengan senyum tawar saat ditanya adaapa. Mereka seperti tidak saling peduli.
Tapi kejadian tadi nyata tertangkap mata saya. Si perempuan sibuk mengatur jalannya lagu audisi, tapi dari sudut matanya ia tidak pernah lepas dari gerakan-gerakan yang dilakukan si laki-laki. Si perempuan bergumam sesuatu tentang cara mengoperasikan tape, tapi sesungguhnya hatinya selalu membisikkan doa, jangan sampai ada toss yang terlewat atau spin yang terlalu kuat. Si perempuan tertawa lepas dan bercanda dengan teman-teman lainnya, tapi sesungguhnya ia cemas dan ikut tegang.
Saya tahu si perempuan itu sesungguhnya masih sayang. Masih sulit berfikir kalau ini seharusnya diselesaikan. Masih punya sedikit harapan akan ada akhir yang lebih baik dari sekedar diam-diaman.

Saya tahu pasti ada apa diantara mereka. saya mengerti apa yang terjadi sebenarnya. Ya, itu saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar